Rabu, 19 Mei 2010

IBNU YUNUS, PENEMU PENDULUM 600 TAHUN SEBELUM GALILEO GALILEI

Oleh : Satriya Nugraha, SP
satriya1998@yahoo.com
Mantan Presiden BEM Fakultas Pertanian Unibraw 2000-2002

            Ibnu Yunus atau lengkapnya Abu al-Hasan Ali bin Abi Said Abdur Rahman bin Yunus as-Sadafi  adalah salah satu seorang astronom Muslim terkemuka. Selain itu, namanya juga tercatat sebagai ahli sejarah lewat karyanya “Tarikhu A`yani Mishra”. Namanya melejit sebagai astronom ulung yang datang setelah al-Battani dan Abu al-Wafa. Hal ini disebabkan oleh penemuannya berupa bandul (ayunan) yang digunakan untuk mengetahui detik-detik waktu dalam meneropong benda-benda  angkasa, seperti halnya bandul yang digunakan untuk jam dinding. Dengan demikian, beliau lebih dahulu menemukannya – kurang lebih enam abad – dibandingkan Galileo Galilei (1564-1642 M) yang selama ini dianggap sebagai penemu alat bandul, yang di Negara Arab disebut miwar dan dikenal sebagai pendulum di Negara Barat.
Dari observatorium yang terdapat di Jabal Muqattam, Ibnu Yunus berhasil menemukan rubu` berlubang (Gunners Quadrant) yang sering digunakan untuk mengukur gerak bintang. Tetapi lebih dari semua itu, nama Ibnu Yunus lebih mahsyur lewat karya astronomisnya yang paling terkenal yaitu “Az-Zij al-Kabir al-Hakimi” atau dikenal dengan nama “Hakemite Astronomical Table” yang sayangnya sebagian diantaranya sulit ditemukan. Karya ini mulai beliau susun pada tahun 380 H / 990 M. Kemudian disempurnakan lagi di saat-saat menjelang akhir hayatnya. Zij yang terdiri dari empat jilid ini kemudian tersebar ke berbagai penjuru dunia yang bobot mutunya yang lebih tinggi disbanding karya Claudius Ptolemaios. Bahkan telah diterbitkan dalam berbagai bahasa.
Karya astronomisnya “Az-Zij al-Kabir al-Hakimi”, telah dianalisis dan diteliti oleh Delambre yang didasarkan pada publikasi Caussin Bab II dan Bab V serta pada sebuah terjemahan (untuk kalangan sendiri) dan sebagian babnya masih utuh, yang dilakukan oleh Sedillot yang kini tidak pernah ditemukan lagi. Observasi-observasi yang pernah dilakukan oleh Ibnu Yunus juga telah banyak dibahas oleh S. Newcomb yang amat berminat pada kemungkinan penggunaannya untuk menentukan nilai observasi sekuler dari bulan. Sumbangan orisinal Ibnu Yunus pada Trigoniometri bidang dan trigoniometri sferis telah banyak dikemukakan oleh Delambre, Von Braunmuhl dan Schoy, misalnya harga pendekatan dari :
Sin 1o = (1/3) (8/9) Sin (9/9) o + 2/3 . 16/15 Sin (15/16) o
            Karyanya yang lain adalah “Kitab al-Mail” tentang kemiringan matahari. Juga “Kitab at-Ta`dil al-Muhkam” yang mengupas tentang gerhana matahari dan bulan. Selain itu, beliau juga menulis beberapa uraian mengenai daftar bayang-bayang, daftar azimuth matahari, ukuran waktu ketinggian matahari serta jadwal-jadwal waktu shalat yang tentu saja semua ini merupakan sumbangan besar bagi ilmu pengetahuan. Bersama ilmuwan matematika muslim, Abu Nasr al-Iraqi dan Abu Mahmud al Khuyandi, beliau pun memberikan kontribusi baru dalam bidang disiplin ilmu matematika. Misalnya dengan menemukan rumus :
Cos a . Cos b = ½ [ Cos (a + b ) + Cos ( a – b ) ]

1 komentar:

  1. kalo nulis jenis fontnya yang sama biar enak d bacanya pak

    BalasHapus