Rabu, 26 Mei 2010

RENCANA AKSI DAN IMPLEMENTASI

PROGRAM VISIT MALANG BATU 2012

Oleh : Satriya Nugraha, SP
Mantan Ketua Tim Sukses Anggota Komisi B DPRD Jatim 2009-2014
(Drs. Agus Dono Wibawanto, M.Hum)
Bookscript Writer, Kolumnis Koran, Narasumber Radio Swasta Malang
www.perakwriting.blogspot.com


Bangkitnya pariwisata Singapura perlu diwaspadai negara-negara tetangganya yang juga berkompetisi sehat untuk menarik wisatawan dari pool yang sama. Singapura memiliki budaya pelayanan dan budaya wisata yang lebih unggul dibanding Malaysia dan Thailand. Sekalipun orang Thai lebih luwes dalam melayani, tetapi mereka kalah dalam penguasaan bahasa Inggris, sehingga membuat layanan bidang pariwisata menjadi kurang efektif. Kalau kita bandingkan sistem dan operasional taksi di negara-negara di kawasan ini, nyata sekali taksi Singapura menduduki peringkat paling atas. Pernahkah Anda ditipu supir taksi Singapura? Pernahkah supir taksi Singapura minta maaf karena tidak punya uang receh untuk kembalian? Seperti yang dialami Tante saya sebagai Anggota DPR RI saat menggunakan taxi di Singapura dan Hong Kong, rasanya wisawatan aman meskipun naik taxi tengah malam. Dan Supir taxi itu selalu saja ada uang receh kembalian. Saya tidak tahu mereka bawa seberapa banyak uang recehnya. Hal ini bisa menjadikan renungan dalam melaksanakan program pariwisata di kawasan Malang-Batu.

Saat ini, Dinas Pariwisata Kota Malang, Dinas Pariwisata Kabupaten Malang, Dinas Pariwisata Kota Batu bersama pelaku bisnis, asosiasi,(PHRI, ASITA Malang Raya) serta para pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata sepakat akan melaksanakan program Visit Malang Batu (VMB) 2012 yang dimulai pada tahun 2010. Penyelenggara VMB 2012 harus mulai memikirkan grand tema untuk lebih mengenalkan pariwisata Malang Raya. Penulis ajukan tema “Cultural, Marine and Eco Tourism”. Tema ini bisa didiskusikan apakah sesuai dengan karakteristik wahana wisata Malang Raya. Program Visit Malang Batu 2012 : “Cultural, Marine and Eco Tourism”. cukup kuat dan relevan mengingat Malang Batu telah mengadakan event tahunan misalnya Bantengan Nuswantara, Festival Malang Kembali, Grebeg Singhasari, Batu Touring Adventure dan sebagainya. Kita perlu mentabulasi kegiatan nasional dan internasional dimana kawasan Malang-Batu sebagai tuan rumah kegiatan teersebut sehingga bisa mempromosikan kuat program VMB 2012 semakin go international. Hal ini untuk mendukung optimal target jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang telah ditetapkan dalam program Visit Malang Batu 2012.

Target jumlah wisawatan memang tidak muluk-muluk. Maklum, Indonesia terganjal banyak hal untuk memajukan pariwisatanya. Pertama, travel advisory yang diterbitkan berbagai pemerintah kepada warganegara mereka yang berniat plesiran ke mancanegara. Kedua, Uni Eropa sebelumnya juga ikut-ikutan memboikot maskapai penerbangan Indonesia. Saat ini, Uni Eropa sudah membuka lagi jalur penerbangan Indonesia – Uni Eropa. Sudah dua tahun (2008-2010) ini "penghasilan" jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia hanya sekitar di angka 6 juta per tahun. Museum Louvre di Paris mencatat 7 juta kunjungan setiap tahun. British Museum memanen 5 juta. Sedang Disneyland menjaring 14 juta. Artinya, mematok target pada angka 7 juta bukanlah berlebihan. Persoalannya: apa yang berbeda yang akan ditawarkan kawasan wisata Malang Batu untuk meraih target itu? Tanpa perubahan, bagaimana kita berharap wisman akan datang dengan sendirinya?

Untuk mencapai target jumlah wisawatan itu, pemerintah daerah dan DPRD Malang – Batu harus mensinergikan dengan empat kebijakan utama Departemen Budaya dan Pariwisata. Diantaranya adalah meningkatkan efektivitas kelembagaan promosi pariwisata dari sisi kelembagaan, mengoptimalkan dan mensinkronisasi di sisi jasa pelayanan pariwisata, terus mengembangkan jenis dan kualitas produk pariwisata terutama pengembangan pariwisata bahari, dan terus melakukan harmonisasi dan simplifikasi berbagai perangkat peraturan terkait guna mendukung pengembangan pariwisata

Pelaksana Program VMB 2012 sebaiknya menjalin kerjasama dengan media international. Hal ini untuk berupaya meningkatkan citra kawasan Malang – Batu dengan tema “ Malang Batu Tourism Membuka Diri kepada Dunia Sambil Mempertahankan Indentitasnya”. Media international tersebut diharapkan akan menggambarkan perkembangan industri pariwisata Malang – Batu selain memiliki potensi alam yang sangat mendukung, juga memiliki infrastruktur pariwisata yang maju. Misalnya kawasan Malang – Batu telah berdiri hotel berbintang yang sebagian dikelola oleh pengusaha professional dan memiliki good attitude dalam menjalankan etika bisnis. Kawasan Malang – Batu telah berdiri restoran yang sesuai dengan citarasa Indonesia dan citarasa luar negeri, misalnya masakan khas Eropa, masakan khas Jepang, masakan khas China dan sebagainya.

Pemerintah Daerah Malang – Batu sebaiknya gencar mempromosikan pariwisata, melalui media massa Malang – Batu di mana sektor ini dikembangkan sebagai alternatif untuk keluar dari ketergantungan sumber minyak bumi dan gas alam. Juga media international dan media nasional perlu diundang ke kawasan Malang-Batu agar mereka bisa mengetahui kondisi langsung kawasan unggulan wisata. Perlu diketahui, Perlu diketahui tahun 2008, media international La Tribune menyebutkan bahwa, tahun-tahun belakangan ini Indonesia menjadi eldorado bagi wisatawan terutama negara-negara Barat. La Tribune menggambarkan bagaimana awal hubungan bilateral yang bersejarah melalui penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Hubungan khusus tersebut selalu dikenang dan dipelihara masyarakat kedua negara Indonesia dan Aljazair.

Selain itu, pemerintah daerah Malang – Batu menjalankan strategi pemasaran melalui berbagai cara. Salah satunya melakukan marketing secara gerilya, penjualan langsung paket tur melalui website, co-marketing dengan airline, bank atau industri pariwisata. Misalnya bank bekerjasama dengan Amex Danamon, dengan majalah airlines seperti Singapore Airlines yang memuat tulisan tentang Visit Malang-Batu 2012. Saat ini, akan terjadi peningkatan jumlah wisatawan mancanegara karena banyak orang stress pikirkan krisis dunia. Promosi kunjungan wisata ke Indonesia juga bisa lewat berbagai macam media, dengan prioritas media manca negara seperti CNN, Discovery Channel, National Geographic, dan media-media makanan / masakan luar negeri. Dan semoga dengan slogan itu kita bisa cepat mencapai target jumlah wisatawan mancanegara yang telah ditetapkan berkunjung ke Malang Batu 2012.

Dibandingkan sektor pembawa devisa lainnya, sektor pariwisata bisa langsung dirasakan rakyat. Misalnya, wisatawan akan berkunjung ke Kota Batu, maka sebelumnya akan singgah di Kota Malang dan Kabupaten Malang membelanjakan uangnya. Jadi sejumlah daerah akan merasakan keuntungan kedatangan wisatawan ini. Berbeda dengan devisa dari BBM misalnya karena sebelumya harus melalui banyak perdebatan. “Orang-orang harus berdebat di pusat dulu dan itu memakan waktu lama. Lalu kapan sampai ke rakyat,”. Perlu diketahui, Departemen Kebudayaan dan Parwisata mulai tahun 2008, berupaya membantu perkembangan pariwisata nasional. Salah satunya adalah dengan menyiapkan skim-skim kredit bagi travel-travel agency. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI juga memiliki Meeting International Convention Exhibition (MICE) sebagai salah satu strategi untuk mendorong pariwisata ke daerah-daerah. Hal ini akan mencegah krisis keuangan AS tidak mempengaruhi pariwisata di Indonesia.

Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 2008 menyatakan bahwa pasar dalam negeri harus dimanfaatkan dengan mengandalkan service pada wisatawan. Dengan tidak membeda-bedakan wisatawan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sebab, justru di saat seperti ini, wisatawan dalam negeri lah yang mengamankan sektor ini. Namun, yang terpenting bagaimana upaya agar wisatawan menambah masa tinggalnya di Indonesia. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menyediakan fasilitas sarana dan parasarana yang memadai di hotel, restaurant, kawasan wisata dan memperbanyak event-event pariwisata baik nasional maupun international.

Menyediakan Berbagai Macam Brosur Wisata Malang-Batu
Bandara Abdulrahman Saleh harus menyiapkan brosur-brosur kawasan wisata yang menyambut Visit Malang-Batu 2012 di bagian kedatangan international, yang merupakan tempat strategis untuk menyambut para wisman. Seperti layaknya di International airport Negara lain, apalagi Negara yang memang memanfaatkan wisatawan sebagai pemasok devisanya. Hal ini sudah pasti menyajikan berbagai informasi mengenai daerah atau obyek wisatanya. Paling tidak melalui brosur-brosur yang ditempatkan disetiap sudut dan tempat strategis lainnya di hall kedatangan para wisatawan mancanegara.

Perlu menayangkan obyek-obyek Wisata di Bandara Abdulrahman Saleh
Pihak Bandara Abdulrahman Saleh bekerjasama dengan Pemda Malang-Batu bisa menyediakan televisi plasma yang sangat strategis letaknya untuk dilihat oleh para wisatawan yang datang dan sedang antri menunggu giliran diperiksa passport-nya. Televisi tersebut sebaiknya menayangkan program-program yang ada hubungannya dengan informasi untuk wisatawan. Menampilkan mengenai informasi yang diperlukan oleh wisatawan yang berkunjung ke Malang - Batu, ataupun hotel-hotel, restoran-restoran, obyek-obyek wisata yang paling menarik dan atraktif di Malang Batu. Menurut hemat kami, mereka yang datang ke suatu Negara, pasti membutuhkan informasi mengenai Negara tesebut, termasuk mengenai obyek-obyek wisatanya.

Perlu Tourism Information Center di Bandara
Diperlukan lokasi Tourism information center ataupun counter informasi untuk para wisatawan atau pun yang berkaitan dengan VISIT MALANG BATU 2012 menuju tempat pengambilan bagasi, jangan diperbanyak jumlah counter Money changer setelah pemeriksaan pabean, namun masih sangat strategis untuk dilihat oleh para wisatawan yang datang. Karena jumlah money changer yang banyak di bandara yang sangat strategis itu jarang ditemui di International airport Negara lain.

Harus terlihat tulisan VISIT MALANG BATU 2012

Di arah pintu keluar bandara Abdulrahman saleh, sebaiknya dipasang sambutan yang meriah maupun yang good looking, yang menuliskan VISIT MALANG BATU 2012. Perlu juga diadakan counter Dinas Budaya dan Pariwisata Malang Raya dengan slogan misalnya Come and Pleasure to Malang Batu, “Cultural, Marine and Eco Tourism”. Dengan lokasinya strategis, karena lokasi yang bisa dilalui penjemput dan orang-orang yang berkepentingan saja yang tertarik menghampiri.
Kekayaan kuliner kita tampaknya menarik untuk ditampilkan pada poster dan klip iklan Visit Malang Batu 2012, selain gambaran klasik orang berjemur di pantai, tari-tarian berbaju daerah, wisatawan blusukan ke hutan, dan gemerlapnya belanja-belanja. Perlu juga menyediakan Alat visual electronic yang seharusnya menampilkan informasi seputar hotel, restoran, pariwisata Malang-Batu, yang dirawat sebaik-baiknya secara berkala dan ada pihak yang bertugas dari Dinas Budaya dan Pariwisata tersebut. Kalau ada wisatawan yang datang ke counternya, untuk menanyakan informasi transportasi dan informasi pariwisata.

Sarana dan prasarana transportasi wisatawan perlu dibuatkan stiker slogan VISIT MALANG BATU 2012 dengan persuasive dan komunikatif. Perlu dipasang juga billboard yang menayangkan tulisan dan slogan VISIT MALANG BATU 2012. Dipasang juga tulisan dan slogan VISIT MALANG BATU 2012 di setiap hotel dan restoran baik yang dikunjungi wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Perlu juga pendidikan dan pelatihan bagi tourist guide dan duta wisata untuk memahami kawasan obyek wisata dan seputar VISIT MALANG BATU 2012 sehingga mereka mampu menjelaskan VISIT MALANG BATU 2012 dan bersikap friendly kepada setiap wisatawan dan masyarakat Malang Raya.

Penyediaan Bus Pariwisata
Perlu / tidaknya penyediaan bus pariwisata Malang – Batu khusus wisatawan mancanegara bisa dikaji mendalam oleh Pemda Malang – Batu, PHRI, ASITA dan pihak yang peduli pariwisata. Kita bisa melihat contoh penyediaan bus pariwisata mancanegara di negeri Belanda. Bus pariwisata ala city tour di Belanda ternyata bus city tour seperti di Roma, Italia, sama-sama open roof. Nama bus itu adalah The Amsterdam Tourist Bus. The Amsterdam Touristbus ini memiliki bus-bus turis yang atapnya seluruhnya transparan, bahkan bisa terbuka jika cuaca memungkinkan. Mereka menawarkan panorama sepanjang jalan, kanal, alun-alun dan pemandangan kota Amsterdam, Red-Light District, pelabuhan lama, di pasar loak, di Sungai Amstel, Skinny Bridge, museum, dll. Sungguh pengalaman yang menyenangkan. Busnya berwarna merah mencolok. Terlihat seperti English Double-Decker ; bis tingkat ala London yang juga berwarna merah mencolok.

Rute bus ini sangat luas. Malah dengar-dengar sih yang terluas di antara seluruh bus city tour di Amsterdam. Dalam hal teknologi, bus ini sudah menerapkan GPS System. Sedangkan informasi ear phone - nya ada dalam 15 bahasa. Tetapi sayang tidak ada dalam bahasa Indonesia. Dalam menjalani rute yang sangat luas itu, Amsterdam Touristbus ini setiap 45 menit berangkat dari 5 lokasi yang berbeda. Selain itu, program city tour-nya dapat digabungkan dengan perjalanan melalui kanal atau mengunjungi Museum. Bis ini ramah lingkungan dan ada diskon 50% untuk anak-anak dari umur 4 sampai dengan 13 tahun

Implementasi Strategi Pariwisata Malang-Batu
Yang tidak kalah penting, strategi pariwisata Malang – Batu harus dimulai dengan membangun budaya pariwisata di kawasan Malang - Batu. Hal ini memerlukan upaya khusus yang berskala nasional maupun daerah. Misalnya, bagaimana mendidik para pekerja di sektor pariwisata Malang – Batu untuk tidak hanya bersikap ramah terhadap para wisatawan mancanegara (wisman), melainkan juga kepada wisnus (wisatawan nusantara). Contoh yang lain adalah mendidik bangsa kita secara umum agar bersikap ramah terhadap semua orang - termasuk para wisman. Saya pernah lihat dua pemuda penjual rokok di Jalan Jaksa Agung yang mengganggu terhadap wisman perempuan. Bagaimana para wisman akan berkata baik tentang Indonesia bila mereka selalu mendapat harrassment ke mana pun mereka pergi?

Strategi pariwisata yang juga tidak kalah penting bagi Indonesia adalah membuang jauh-jauh unsur politik. Misalnya, isu kedaerahan harus diterima secara legowo. Strategi pariwisata berupaya menuju fair terhadap Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang yang ada. Jangan memaksakan para wisman untuk berkunjung semua kawasan wisata. Juga jangan berusaha mewajibkan masuknya menu unggulan dari Malang Raya karena pasti akan menjadi "gado-gado" yang tidak padu-padan. Dengan demikian, selayaknya melaksanakan suatu program, apalagi ini program Visit Malang Batu 2012, sebaiknya dalam menyambut wisatawannya, dapat memberikan fasilitas dan kemudahan bagi turis-turis manca Negara untuk mendapatkan informasi mengenai obyek-obyek wisatanya. Selain turis-turisnya merasa nyaman dan tertarik untuk datang kembali ke Negara kita, juga akan memberikan rekomendasi positif kepada koleganya.

*) Disajikan dalam Rapat IV Pelaksana Program VISIT MALANG BATU 2012 di Hotel Kartika Graha, tanggal 26 Mei 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar