Blog ini untuk menampilkan dunia penulisan dan karya-karya tulis SATRIYA NUGRAHA,SP ; baik yang sudah dimuat di media massa, dimuat www.kompasiana.com maupun belum dimuat, merupakan wadah bagi pemuda dan komunitas untuk berbagi info dan berbagi ilmu kepenulisan, mengangkat penulis sebagai sebuah profesi, penulis adalah Konsultan Ekowisata, Wirausaha Mesin Abon Ikan CV.FIVASS General Trading Kota Malang,Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Provinsi Jawa Timur 2014-2019.
Sabtu, 19 Mei 2012
Abon Ikan Praktis Ekonomis
Oleh : Satriya Nugraha, SP
Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI
Dari Provinsi Jawa Timur 2014-2019
Konsultan Ekowisata, Wirausaha Mesin Abon Ikan “BONIK”
CV FIVASS General Trading (Pertanian, Peternakan, Perikanan)
satriya1998@gmail.com ; satriya1998@yahoo.com
Ikan mengandung kadar protein tinggi dan sangat bagus bagi penderita kurang protein dalam darah atau disebut hipoalbuminemia, meringankan penderita HIV/ AIDS,dikonsumsi untuk memenuhi Gizi balita untuk mendukung pertumbuhan, penyembuhan penderita luka. Kemudian berguna bagi penderita post operatif atau bagi orang yang selesai menjalani operasi, meningkatkan status gizi penderita tuberculosis, proses penyembuhan pada stroke, memiliki kadar albumin, hemoglobin dan status gizi lansia serta Proses penyembuhan pada penderita luka bakar asam amino.
Pemanfaatan hasil tangkapan ikan di Pantai Sendangbiru, Pantai Kondang Merak dan pantai-pantai lainnya masih belum optimal. Saya berkunjung ke sana, ternyata masih banyak hasil tangkapan ikan laut yang dikelola secara sederhana. Selama ini ikan laut hanya dijual bentuk mentah,diolah secara sederhana menjadi rempeyek, ikan asin, ikan bakar, ikan goreng atau dimasak atau dijadikan ikan asin. Hal ini akibat jumlah ikan laut yang melimpah ruah dari Samudera Hindia. Ikan laut yang melimpah ruah misalnya ikan tuna, ikan tongkol, ikan kakap merah dan sebagainya.
Kondisi demikian menyebabkan hasil tangkapan ikan selama ini masih memiliki nilai ekonomis rendah serta belum bisa dipasarkan secara luas karena faktor umur simpan dan kepraktisannya. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai ekonomis hasil laut, khususnya ikan, adalah mengolah ikan menjadi abon ikan. Kemudian fakta di lapang menunjukkan, semakin meningkatnya kesadaran pemerintah dan masyarakat melalui gerakan makan ikan untuk meningkatkan kecerdasan balita sejak dini. Hal ini dapat meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (Human Development Index) yang saat ini IPM Indonesia berkisar peringkat 100 dunia.
Mengingat masih rendahnya angka melek huruf, rendahnya kesehatan, buruknya sanitasi, serta masih banyaknya gisi buruk.Ternyata konsumsi seafood (terutama ikan yang kaya asam lemak omega-3 berupa DHA maupun EPA) sebanyak 1-2 porsi tiap minggu dapat menurunkan angka kematian penyakit jantung koroner sebesar 36%.. DHA mendukung perkembangan awal sel-sel syaraf, sehingga ibu hamil dan menyusui dianjurkan untuk konsumsi seafood 2 porsi tiap minggu. Kontaminasi metil-merkuri sebaliknya menghambat perkembangan sel-sel syaraf, namun pengaruh metil-merkuri untuk orang dewasa kurang nyata. Vitamin yang ada dalam ikan juga bermacam-macam, yaitu vitamin A, D, Thiamin, Riboflavin, dan Niacin. Ikan juga mengandung mineral yang kurang lebih sama banyaknya dengan mineral yang ada dalam susu seperti kalsium, phosphor, akan lebih tinggi dibandingkan dengan susu. Ada dua kelompok vitamin dalam ikan yaitu larut dalam air dan larut minyak. Yang larut dalam minyak yaitu vitamin A dan D, yaitu dalam minyak ikan.
Vitamin yang larut dalam air dan terdapat dalam ikan adalah 4 macam vitamin tergolong dalam famili vitamin B, yaitu B6, B12, Biotin, dan Niacin. Jumlah vitamin ini lebih banyak terdapat pada daging ikan yang berwarna lebih gelap, dan dari daging ikan yang berwarna putih jumlah vitamin-vitamin B-nya hampir sama banyaknya dengan jumlah vitamin di dalam daging sapi atau ayam. Mineral dalam ikan mengandung banyak mineral termasuk magnesium, phosphor, iodium, fluor, zat besi, copper, zinc, dan selenium. Ikan dari laut banyak mengandung iodium, demikian juga hasil laut lainnya. Iodium sangat penting untuk mencegah penyakit gondok.
Oleh karena itu, abon ikan merupakan solusi tepat untuk masalah kekurangan vitamin, gizi, peningkatan nilai tambah ikan, mengurangi ikan menjadi busuk akibat tidak laku terjual, pemberdayaan masyarakat dan mengurangi jumlah ikan laut yang tidak laku terjual secara massal. Paket mesin abon ikan yang ditawarkan juga mudah dalam pengoperasiannya, serta memiliki harga yang sangat terjangkau bagi nelayan perairan darat. Demikianlah prospek mesin dan abon ikan di masa mendatang.
Penulis mewakili Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Islam Jatim sebagai Ketua Tim Project “Business Plan Pemberdayaan Masyarakat Bendungan Melalui Teknologi Mesin Abon Ikan” lolos masuk 10 besar terbaik business plan, 15 Maret 2012. Sebelumnya penulis mengikuti Pelatihan Wirausaha Industri Inovatif-II Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Rumah Ekonomi Rakyat, BPPT RI. Pelatihan tersebut dilaksanakan 16-18 Februari 2012 di Hotel Mercure Ancol Jakarta, diikuti 350 peserta Se-Indonesia, dari unsur ormas pemuda independen, KAMMI, Gerakan Pemuda Islam, Hima Persis, Pelajar Islam Indonesia (PII).
Bagi ormas / organisasi kepemudaan yang memiliki kepedulian program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan nilai tambah ekonomis terhadap nelayan perikanan laut dan tambak, dapat menggunakan paket mesin abon untuk menghasilkan abon ikan yang memiliki tekstur lembut dan citarasa tinggi. untuk urusan ketersediaan dan suplai bahan baku, nelayan perikanan laut dan tambak yang menyediakan, sedangkan untuk urusan pengolahan mesin abon ikan, bisa dilakukan oleh kelompok masyarakat yang peduli peningkatan nilai tambah ikan laut dan tambak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar